Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2023
Jakarta (25/1/2023), Diawal tahun ini Kementerian Pertanian menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2023 dengan tema “Memperkuat Sektor Pertanian Sebagai Pengendali Inflasi Dalam Menghadapi Krisis Pangan Dunia”. Rakernas ini dihadiri Wakil Presiden RI Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin, Menteri Pertanian Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo (SYL) , S.H., M.Si., M.H. Para Pejabat Eselon 1 I, II, III lingkup Kementerian Pertanian serta Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Daerah seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo (SYL) , S.H., M.Si., M.H dalam sambutannya memaparkan akan menerapkan strategi pembangunan pertanian diantaranya peningkatan kapasitas produksi (menekan inflasi cabai merah dan bawang merah, mengurangi impor kedelai, gula, tebu, daging sapi, bawang putih, jagung), Substitusi Impor (Gandum: Ubi Kayu, Sorgum, Sagu. Gula Tebu: Gula Non Tebu (Stevia, Lontar, Aren dll), daging sapi : daging kambing/domba, itik/ayam lokal), Peningkatan Ekspor (Sarang Burung Walet, Porang, Ayam, Telur).
Serta menjelaskan terkait capaian Kementerian Pertanian dalam program food estate di Wonosobo, berupa peningkatan produktivitas, pada panen cabai, dari 6,43 ton/ha naik menjadi 7 ton/ha, bawang putih, semula 6,1 ton naik menjadi 6,7 ton/ha, kentang, semula 13,25 ton/ha naik menjadi 16,71 ton/ha dan di Temanggung, berupa peningkatan produktivitas cabai rawit, semula 7,8 ton/ha naik menjadi 8,5 ton/ha, bawang merah, semula 12,5 ton/ha naik menjadi 15,7 ton/ha, bawang putih, semula 6,7 ton/ha naik menjadi 7,7 ton/ha, kentang semula 14,1 ton/ha naik menjadi 27 ton/ha.
Sementara Wakil Presiden RI Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin menyampaikan arahannya, Rakernas Pembangunan Pertanian 2023 dimaksudkan untuk mendorong pada sinergi dan kesiapan semua pihak untuk menghadapi beragam tantangan, khususnya dalam pengendalian inflasi dan antisipasi krisis pangan dunia. Serta mampu memanfaatkan dan menciptakan peluang-peluang untuk terus berbenah diri menuju kinerja dan capaian yang lebih baik. Berikut beberapa arahannya, mengidentifikasi, mendorong pengembangan dan menetapkan target produksi dari lokasi komoditas pangan yang tepat dalam menghadapi krisis pangan dunia, membuat terobosan-terobosan untuk lompatan peningkatan produktivitas dan penciptaan nilai tambah produk pertanian dan menggiatkan program diversifikasi pangan lokal secara masif, mengembangkan hulu-hilir pangan lokal dan mendukung riset untuk percepatan program diversifikasi dan pengembangan pangan lokal.