Rapat Koordinasi
Rakor PSIH : Optimalkan Sumber Daya Tata Kelola Standardisasi Produk Hortikultura menuju Indonesia Emas 2045
Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura (PSIH) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) lingkup PSIH yang berlangsung pada Kamis-Jumat, 25-26 Juli 2024 di Hotel Aston Inn, Batu Malang, Jawa Timur dengan tema “Konsolidasi Program Teknis dan Manajemen untuk Peningkatan Kapasitas Sumber Daya serta Optimalisasi Tata Kelola Standardisasi Produk Hortikultura”. Penyelenggaraan Rakor lingkup PSIH ini sebagai tindak lanjut dari Rakor yang dilaksanakan BSIP untuk mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) dan penguatan pelayanan. Rakor ini diikuti oleh UPT lingkup PSIH Hortikultura yakni BPSI Tanaman Sayuran, BPSI Tanaman Hias, BPSI Buah Subtropika, BPSI Tanaman Jeruk dan
Rakor dibuka oleh Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura, Husnain, M.P., M.Sc., Ph.D.. Dalam sambutannya Kepala Pusat menyampaikan saat ini dunia tengah menghadapi Triple Planetary Crisis yaitu terjadinya perubahan iklim, erosi sumber daya genetik, serta cemaran polusi dan limbah yang tentu saja berdampak besar pada sektor pertanian. Terjadinya El Nino dan kekeringan panjang menyebabkan penurunan produksi pangan dan pertanian yang mendorong kenaikan harga-harga. Ketidakseimbangan supply dan demand pada sektor pertanian jika tidak diantisipasi dengan baik akan menyebabkan krisis pangan berkepanjangan.
Lebih lanjut Kapus berharap bahwa peran BSIP ke depan akan semakin strategis seiring dengan bergulirnya pembahasan Renstra Kementerian Pertanian 2025-2029 yang memungkinkan bagi penguatan dan perluasan peran BSIP. Renstra yang merupakan pijakan bagi tercapainya Indonesia Emas 2045 yang diselaraskan dengan visi misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Terdapat dua prioritas nasional untuk sektor pertanian, yaitu pertama memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, serta kedua melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
Berbagai peluang semakin strategisnya peran BSIP, tentu membawa konsekuensi yang cukup besar. Tata kelola sumber daya baik sumber daya manusia, laboratorium pengujian, IP2SIP, dan sumber daya lainnya harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya untuk mendukung terbentuknya lembaga penilai kesesuaian yang terpercaya. Penatakelolaan sumber daya yang dimiliki tentu harus tetap dijalankan dalam kerangka good governance untuk menghadirkan pelayanan yang efektif dan efisien serta mendapatkan kepercayaan dari publik.
Repost : Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura